Ketika mendiskusikan STAI PERSIS Jakarta, yang pertama kali muncul adalah pertanyaan mengapa mesti mendirikan STAI PERSIS Jakarta? Bukankah di Jakarta khususnya wilayah Jakarta Timur tempat keberadaan STAI PERSIS sudah ada Perguruan Islam dengan jurusan yang sama, sebut saja umpamanya Universitas Asy Syafiiyah, IPRIJA, STAI Az Ziyadah, STAI, Al Ghuraba, STAI Indonesia, STAI Lantaboer, dan IAl Aqidah Al Hasyimiah.
Tentu saja banyak argumen yang dapat dikemukakan. Namun yang terpenting ada dua alasan utama. Pertama adalah alasan idealisme. Setiap lembaga pendidikan tentu mempunyai idealisme yang melandasi pendiriannya. Dalam idealisme itu ada kekhasan yang menjadi distingsi sebuah perguruan tinggi Islam dari yang lainnya. Distingsi idealisme pendirian STAI PERSIS adalah cita-cita mulia untuk melahirkan para alumni Sekolah Tinggi Islam yang selain memenuhi kriteria sebagai sarjana muslim yang berwawasan luas dan berintegrasi tinggi, tetapi sekaligus berjiwa sebagai pelanjut risalah dakwah nubuwah serta berkomitmen kuat memajukan harakah dakwah Jamiyah Persatuan Islam sebagai salah satu ormas Islam bersejarah di Indonesia yang berdiri jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.
Adapun alasan kedua adalah alasan strategis sekaligus pragmatis sebagai respon atas fakta dan realitas permasalahan yang dihadapi oleh mayoritas gerakan dakwah Islam. Dimana semaraknya dakwah di mimbar dan di media sosial sepertinya belum diback up dan diimbangi dengan gerakan dakwah yang berbasis penelitian. Demikian juga gerakan dakwah yang masih terpisah dari pembangunan dan pemberdayaan ekonomi keumatan. Tentu saja hal itu membutuhkan lembaga pendidikan tinggi yang berkomitment dan serius mengembangkan research di bidang dakwah dan di bidang ekonomi syariah.
Alasan pragmatis lainnya yang lebih spesifik terkait pendirian STAIPI Jakarta adalah mengingat keberadaan Mahad Utsman bin Affan telah beroprasi sejak tahun 2000 yang menyelenggarakan pendidikan bahasa Arab dan dirasat Islamiyah setara diploma dua tahun, sementara banyak para alumni yang ingin melanjutkan studi mereka ke jenjang Sarjana Strata satu dan jenjang berikutnya yang lebih tinggi, tetapi terbentur legalitas kelembagaan Mahad itu sendiri. Maka dalam konteks ini kehadiran STAI PERSIS Jakarta sebagai jawaban atas kebutuhan formalisasi kelembagaan yang telah diperjuangkan sejak beberapa tahun lalu.
Semoga dengan berdirinya STAI PERSIS Jakarta, benar-benar merealisasikan cita-cita idealisme dan menjawab harapan pragmatis yang melandasinya itu.
Selamat berjuang dan sukses…
KETUA STAI PERSIS JAKARTA