
Jakarta – Mahad Utsman bin Affan Jakarta resmi melantik mudir (pimpinan) baru pada Senin, 26 Mei 2025. Prosesi pelantikan yang berlangsung di Aula PP Persis Jakarta ini dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Ustaz Faisal Nur Syamsi, Bidang Tarbiyah PP Persis Ustaz Nashruddin Syarief, jajaran pimpinan STAI Persis Jakarta, serta para asatidz Mahad Utsman bin Affan.
Pelantikan ini bukan sekadar seremoni struktural, tetapi sekaligus meneguhkan kembali komitmen Mahad sebagai institusi kaderisasi ulama yang kokoh secara keilmuan, matang secara spiritual, dan adaptif dalam menjawab tantangan dakwah kontemporer.
Dalam sambutannya, Ustaz Faisal menyampaikan bahwa kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam adalah amanah strategis yang menuntut visi jangka panjang dan keteguhan dalam menjaga nilai-nilai manhajiyah jam’iyyah.
“Pelantikan ini adalah penanda kesinambungan misi keilmuan. Mahad Utsman bin Affan harus melahirkan kader ulama yang tidak hanya menguasai turats, tapi juga mampu menjawab dinamika zaman secara bijak dan solutif,” ungkapnya.
Sementara itu, Ustaz Nashruddin menekankan pentingnya menjaga mutu dan orientasi Mahad sebagai bagian integral dari sistem pendidikan kader Persatuan Islam.
“Kepemimpinan yang kuat harus disertai dengan penguatan sistem, pembinaan yang terarah, serta keterbukaan terhadap kolaborasi. Mahad ini diharapkan menjadi simpul penting dalam mencetak kader ulama yang unggul dan berpengaruh,” ujarnya.
Pimpinan STAI Persis Jakarta turut menyampaikan apresiasi dan harapan atas sinergi berkelanjutan antara kampus dan Mahad. Kolaborasi tersebut dipandang krusial dalam membangun ekosistem keilmuan yang lebih utuh, dari tataran praktis hingga akademik.

Setelah prosesi baiat, Ustaz Alif Dayu Pradana sebagai mudir terpilih menyampaikan sambutan perdana yang memuat visi strategis Mahad ke depan.
“Mahad Utsman bin Affan harus menjadi ruang tumbuhnya ulama intelektual yang mampu menjembatani nilai-nilai Islami dengan realitas umat hari ini. Kami berkomitmen membangun sistem pendidikan yang integratif dan kolaboratif—memadukan pendalaman keilmuan, penguatan akhlak, serta kapasitas sosial mahasiswa,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional, sinergi antar lembaga, dan inovasi program sebagai bagian dari transformasi berkelanjutan Mahad dalam menjawab kebutuhan umat. Pelantikan ini menjadi titik awal konsolidasi kelembagaan, penyusunan langkah-langkah strategis, serta penguatan struktur dan kurikulum Mahad. Dengan kepemimpinan baru yang visioner, Mahad Utsman bin Affan Jakarta diharapkan semakin mantap dalam mengemban peran sebagai pusat pembinaan ulama muda yang berintegritas, kompeten, dan berdedikasi untuk peradaban Islam yang unggul.